Catatan Tanggal 1 Maret 2011
Desain dan Analisis Keamanan Jaringan
Komponen Jaringan
1. PC (Personal computer)
Personal komput er atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suat u PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat .
2. Nic
Kartu jaringan (Inggris: network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.
Media penghubung NIC salah satunya adalah Kabel RJ45, standarnya ada 2:
yaitu: 568A dan 568B.
- 568A, terdiri dari susunan kabel:
PIN Color Pair Name
--------------------------------------------
1 Putih/Hijau 3 RecvData+
2 Hijau 3 RecvData-
3 Putih/oren 2 TxData+
4 Biru 1
5 Putih/Biru 1
6 Oren 2 TxData-
7 Putih/cokelat 4
8 Cokelat 4
- 568B, terdiri dari susunan kabel:
PIN Color Pair Name
--------------------------------------------
1 Putih/Oren 2 TxData+
2 Oren 2 TxData+
3 Putih/Hijau 3 RecvData+
4 Biru 1
5 Putih/Biru 1
6 Hijau 3 RecvData-
7 Putih/cokelat 4
8 Cokelat 4
Untuk lebih memeudahkan kita dalam menghapal susunan kabel RJ45 tersebut kita perlu mengetahui kinsep dasarnya, Yaitu
1. untuk kabel berwarna putih selalu berada pada PIN ganjil.
2. PIN 1 dan 2, PIN 3 dan 6, PIN 4 dan 5, PIN 7 dan 8 adalah sepasang atau berpasangan
3. PIN 4 dan 5, PIN 7 dan 8 tidak pernah berpindah posisi.
4. PIN 1 dan 2 adalah, Transmit (TxData)
PIN 3 dan 6 adalah, Receive (RecvData)
5. PIN 4,5,7, dan 8 dulu adalah sebagai PIN cadangan namun sekara PIN tersebut telah digunakan sebagai POE ( Power Over Ethernet)
Kabael Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.
Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa
Kabel Crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya. pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch
3. Networking Device
- HUB dan Switch
HUB atau Switch digunakan untuk menghubungkan setiap nodedalam jaringan LAN. Peralat an ini sering digunakan pada topologi st ar dan extended star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah kecepatan t ransfer dat anya. Y ait u 10:100 Mbps. perbedaan antara Hub dan switch adalah Hub bersifat broadcase, jadi ketika kita mengirimkan sebuah data maka data tersebut akan di sampaikan kesemua port, sedangkan switch bersifat unicase jadi ketika kita mengirimkan sebuah data maka data akan dikirimkan hanya pada port tujuan saja karena switch memiliki komponen ROM di dalamnya, ROM inilah yang akan memeriksa alamat jaringan yang tersedia dan alamat itu terletak di NIC.
-Router
Router merupakan alat yang dapat menghubungkan 2 jaringan yang berbeda
Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan logika ke jaringan yang lain. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protocol TCP/IP dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP dan Local Area Network (LAN) ke internet menggunakandedicated leased line. Saat ini, masih banyak perusahaan menggunakan router Cisco 2500 series untuk mengkoneksikan dua buah LAN (WAN dengan anggota dua LAN), LAN keI SP (I nternet Service Provider). Koneksi seperti ini menyebabkan semua workst ation dapat terkoneksi ke internet selama 24 j am.
-Bridge
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair(UTP) dan kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/I P) harus berjalan kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga mendukungSimple Network Management protokol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa jaringan. Bridge
hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, danWireless. Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN at au menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suat u LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di router dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut . Jika bridge tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
4. Media Transmisi
- Wire / Kabel
UTP
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel j enis ini menggunakan konektor RJ-11 at au RJ-45. Pada t wist ed pair (10 BaseT) network, komput er disusun membent uk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error cor r ect i on dan meni ngkat k an k ecepat an t r ansmi si.
Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel t wisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah: Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing- masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing- masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan net work hingga kecepat an 1Gbps.
Coaxial
Kabel ini terbagi menjadi dua jenis yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diamet er lebih kecil).
1) Thick coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar I EEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rat a-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. K abel j enis ini biasa disebut sebagai Standard Ethernet atau Thick Et hernet , at au hanya disingkat ThickNet . K abel Coaxial ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
• Maksimum 3 segment dengan peralat an t erhubung (at t ached devices) atau berupa populated segment s.
• Setiap Card Jaringan mempunyai pemancar tambahan (Ext ernal Transceiver).
• Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini Repeaters.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekit ar 500 met er).
• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 met er).
• Setiap segment harus diberi ground.
• Jarak maksimum antara pencabang dari kabel utama keperangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter)
2) Thin Coaxial Cable
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk Transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diamet er rat a-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnect or.
Kabel jenis ini juga dikenal sebagai Thin Ethernet atau ThinNet . Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U at au C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan Terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
• Set iap uj ung kabel diberi t erminat or 50 ohm.
• Panj ang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment .
• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
• Card Jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populat ed segment ).
• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
• Panjang minimum antar TConnect or adalah 1,5 feet (0.5 meter).
• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter)
Fiber Optik
Jaringan yang menggunakan Fiber Opt ic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
-Wireles / Tanpa Kabel
* WiFi
* Wi Max
5. NOS ( Network Operating System)
Catatan Kecil:
Ethernet kecepatannya = 10 Mbps
Fast Ethernet kecepatanya = 100 Mbps
Gigabit Ethernet kecepatannya = 1000 Mbps
10 Gb kecepatannya = 10.000 Mbps
Standarisasi Ethernet = IEEE 802.3
WiFi = n = 200 Mbps
USB 2.0 = 4.3 Mbps
USB 3.0 = 4.59 Mbps
Tunder Board = 10 Gbps
satuan yang masih bisa di hitung sampai saat ini:
* 1.000 Gigabytes (GB) = 1 Terabytes (TB)
* 1.000 Terabytes (TB) = 1 Petabytes (PB)
* 1.000 Petabytes (PB) = 1 Exabytes
* 1.000 Exabytes = 1 Zettabyte
* 1.000 Zettabytes = 1 Yottabytes
* 1.000 Yottabytes= 1 Bronto Byte
Tidak ada komentar:
Posting Komentar