Tanggal, 5 April 2011
SSL
Protocol SSL dan TLS berjalan pada layer dibawah application protocol seperti HTTP, SMTP and NNTP dan di atas layer TCP transport protocol, yang juga merupakan bagian dari TCP/IP protocol. Selama SSL dan TLS dapat menambahkan keamanan ke protocol apa saja yang menggunakan TCP, keduanya terdapat paling sering pada metode akses HTTPS. HTTPS menyediakan keamanan web-pages untuk aplikasi seperti pada Electronic commerce. Protocol SSL dan TLS menggunakan cryptography public-key dan sertifikat publik key untuk memastikan identitas dari pihak yang dimaksud. Sejalan dengan peningkatan jumlah client dan server yang dapat mendukung TLS atau SSL alami, dan beberapa masih belum mendukung. Dalam hal ini, pengguna dari server atau client dapat menggunakan produk standalone-SSL seperti halnya Stunnel untuk menyediakan enkripsi SSL. (dikutip dari Wikipedia)
Jadi karena SSL merupakan protocol tambahan yang disisipkan anara layer transport dan aplikasi maka SSL ditugaskan mengenskripsikan jalur komunikasi data.
Sejarah dan pengembangan: Dikembangkan oleh Netscape, SSL versi 3.0 dirilis pada tahun 1996, yang pada akhirnya menjadi dasar pengembangan Transport Layer Security, sebagai protocol standart IETF. Definisi awal dari TLS muncul pada RFC,2246 : “The TLS Protocol Version 1.0″. Visa, MaterCard, American Express dan banyak lagi institusi finansial terkemuka yang memanfaatkan TLS untuk dukungan commerce melalui internet. Seprti halnya SSL, protocol TLS beroperasi dalam tata-cara modular. TLS didesain untuk berkembang, dengan mendukung kemampuan meningkat dan kembali ke kondisi semula dan negosiasi antar ujung.
Baik TLS dan SSL melibatkan beberapa langkah dasar:
· Negosiasi dengan ujung client atau server untuk dukungan algoritma.
· Public key, encryption-based-key, dan sertificate-based authentication
· Enkripsi lalulintas symmetric-cipher-based
Public Key Infrastructure (PKI) adalah sebuah cara untuk otentikasi, pengamanan data dan perangkat anti sangkal. Secara teknis, PKI adalah implementasi dari berbagai teknik kriptografi yang bertujuan untuk mengamankan data, memastikan keaslian data maupun pengirimnya dan mencegah penyangkalan.
Teknik-teknik kriptografi yang digunakan antara lain: – fungsi hash, – algoritma enkripsi simetrik, dan – algoritma enkripsi asimetrik. Fungsi hash akan digunakan bersama dengan algoritma enkripsi asimetrik dalam bentuk tanda tangan digital untuk memastikan integritas dan keaslian berita/data berikut pengirimnya. Algoritma enkripsi simetrik digunakan untuk mengamankan data dengan cara enkripsi. Dalam PKI penggunaan algoritma enkripsi simetrik tidak langsung didefinisikan tetapi telah diimplementasikan oleh berbagai perangat lunak. Secara garis besar PKI diwujudkan dalam bentuk kolaborasi antar komponen-komponennya.
Komponen-komponen PKI antara lain: – Subscriber, – Certification Authority (CA), – Registration Authority (RA), – Sertifikat Digital. Secara praktis wujud PKI adalah penggunaan sertifikat digital. Sertifikat digital adalah sebuah file komputer yang berisi data-data tentang sebuah public key, pemiliknya (subscriber atau CA), CA yang menerbitkannya dan masa berlakunya. PKI telah diimplementasikan dengan berbagai aplikasi seperti S/MIME, HTTPS, VPN, dll. Anda dapat melihat fitur S/MIME pada software email yang terkenal seperti Outlook Express, Mozilla Mail/Thunderbird, dan Evolution.
Penerapan
Protocol SSL dan TLS berjalan pada layer dibawah application protocol seperti HTTP, SMTP and NNTP dan di atas layer TCP transport protocol, yang juga merupakan bagian dari TCP/IP protocol. Selama SSL dan TLS dapat menambahkan keamanan ke protocol apa saja yang menggunakan TCP, keduanya terdapat paling sering pada metode akses HTTPS. HTTPS menyediakan keamanan web-pages untuk aplikasi seperti pada E-commerce. Protocol SSL dan TLS menggunakan kriptografi public-key dan sertifikat publik key untuk memastikan identitas dari pihak yang dimaksud. Sejalan dengan peningkatan jumlah client dan server yang dapat mendukung TLS atau SSL alami, dan beberapa masih belum mendukung. Dalam hal ini, pengguna dari server atau client dapat menggunakan produk standalone-SSL seperti halnya Stunnel untuk menyediakan enkripsi SSL.
Openssl adalah sebuah toolkit kriptografi yang mengimplementasikan protokol jaringan Secure Sockets Layer (SSL v2/v3) dan Transport Layer Security (TLS v1) termasuk berbagai standar kriptografi lainnya yang di butuhkan. Openssl sendiri adalah program di Linux yang sifatnya command line tidak menggunakan grafik user interface (GUI), openssl mampu untuk digunakan untuk:
· Membuat parameter kunci (key) RSA, DH & DSA.
· Membuat sertifikat X.509, Certificate Signing Request (CSR) dan Certificate Revocation List (CRL).
· Perhitungan Message Digest (atau sidik dokumen).
· Enkripsi & dekripsi menggunakan cipher.
· Uji SSL/TLS Client & server.
· Menangani e-mail yang di tanda tangani & di enkrip mengunakan S/MIME.
(dikutip dari http://kelasjarkom.wordpress.com/category/ssl-tlstransport-layer-security-by-ahmad-gunawa/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar